Hukum Dan Kriminal

Spi Unud Didapat Yusnantara Dari Agen Penyusunan Rencana

Staf Ahli Rektor Unud Wayan Antara bersaksi di PN Tipikor Denpasar, Jumat (17/11/2023). (Aryo Mahendro/detikBali).

Denpasar

Persidangan problem prasangka korupsi Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) Universitas Udayana (Unud) menguak fakta bahwa Staf Ahli Rektor Unud Wayan Antara yang memamerkan draf tarif SPI terhadap terdakwa eks Staf Unud I Made Yusnantara.

Hal itu terungkap lewat kesaksian Wayan Antara dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Denpasar. Wayan Antara yang menjabat selaku Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Unud mengaku memamerkan draf tarif SPI terhadap Yusnantara dalam bentuk fisik dan masih bersifat rekomendasi.

Baca juga: wikipedia

“Fakta terungkap bahwa ternyata yang menyerahkan draf SPI ke Yusnantara itu Wayan Antara. Itu (draf SPI) bukan softcopy. Kalau bukan softcopy bermakna fisik,” kata Jaksa Penuntut Umum Astawa di PN Tipikor Denpasar, Jumat (17/11/2023).

Astawa menuturkan draf SPI yang diterima Yusnantara itu dikala Wayan Antara menjabat selaku Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Unud pada 2018. Biro itu juga yang bertanggung jawab menyusun draf tarif SPI.

Namun, kesaksian tersebut belum menandakan siapa yang merubah draf nominal tarif SPI. Perlu pembuktian lebih lanjut apakah pergeseran besaran tarif SPI di dalam draf itu sudah terjadi dikala masih di tangan Wayan Antara atau di saat sudah diserahkan terhadap Yusnantara.

“Nanti kami tunjukkan bukti hasil kajian (draf tarifSPI) yang sudah di (tetapkan) dalam surat keputusan (SK Rektor) dengan yangdiunggah,” tegasAstawa.

Baca juga: Banyak Orang Ri Belum Pede Atur Keuangan Di Era Pensiun

Sebelumnya, Astawa menduga temuan draf tarif SPI Unud yang diubah nominalnya ditangani oleh I Made Yusnantara. Hal itu didasari dari keterangan saksi berjulukan Anak Agung Wira Dewi Lestari yang menjabat Sekretaris Penyusun SPI pada 2018.

Dari kesaksian tersebut, Astawa menyimpulkan bahwa memang ada draf tarif SPI yang nominalnya berlainan dari draf yang sudah disusun oleh tim seleksi penerimaan mahasiswa gres Unud. Dan itu, disangka ditangani Yusnantara.

Meski begitu, Astawa tidak mau lalai menyimpulkan hal itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *