Berita Ekonomi Bisnis

Waka Mpr Minta Pemerintah Sentra & Wilayah Serius Atasi Kanker Payudara

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat
Foto: Dok. MPR RI

Jakarta

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta agar tugas pemerintah sentra sampai kawasan ditingkatkan dalam menanggulangi kendala kanker payudara di Indonesia. Sebab penyakit tersebut tergolong serius bila terlambat ditangani.

“Penanganan penyakit kanker, utamanya di daerah, masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Kondisi ini mesti memperoleh perhatian segala pihak,” kata Lestari Moerdijat dalam pemberitahuan tertulis, Jumat (25/10/2024).

Hal itu diungkapkan olehnya dalam talkshow bernuansa Menggagas Rekomendasi Kebijakan Penanganan Kanker Payudara di Pemerintahan Baru di DPP Partai NasDem, Jakarta, hari ini. Hadir pada program tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular /P2PTM Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi, Ketua Generik Cancer Information and Support Center/CISC Aryanthi Baramuli Putri, Ketua DPP bidang Perempuan dan Anak Partai NasDem, Anggota dewan perwakilan rakyat RI periode 2024-2029 Amelia Anggraini, Inez Nimpuno Staf Kemenkes Australian Capital Territory.

Baca juga: Waka MPR Dorong Peran Aktif Pemuda dalam Proses Pembangunan

Catatan pada Rencana Kanker Nasional 2024-2034 mengungkapkan pada 2020, BPJS Kesehatan mengeluarkan ongkos Rp3,1 triliun buat pengobatan kanker dan pada 2023, ongkos yg dikeluarkan meningkat menjadi Rp5,9 triliun alasannya kenaikan kasus.

“Perlu edukasi kepada pemerintah kawasan agar mampu mengetahui imbas kenaikan kendala kanker di daerahnya sehingga upaya buat mendatangkan proses pencegahan dan pengobatan sanggup berlangsung dengan baik,” jelasnya.

Selain itu, ia mengatakan kerja sama pentahelix yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, komunitas, dan media mampu dipraktekkan dalam membangun prosedur pencegahan lewat deteksi dini.

Untuk itu ia mengajak agar penduduk ikut mengambil tugas pada gerakan preventif dengan memasyarakatkan sistem periksa payudara sendiri (SADARI) buat deteksi dini kanker payudara.

“Upaya memasyarakatkan sistem SADARI itu sanggup dilaksanakan dengan melibatkan komunitas penduduk di tingkat paling bawah pada kalangan arisan dan pengajian di desa,” ungkapnya.

Baca juga: Waka MPR Dukung Pendidikan Inklusif agar SDM Semakin Berkualitas

Sementara itu, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, saat ini, pemerintah telah menghasilkan rencana nasional penanggulangan kanker dengan tujuan agar upaya menangani kenaikan kendala kanker mampu dilaksanakan bersama-sama.

Diakui Siti, pada rentang 1990-2020 penyakit tak menular, tergolong kanker di Indonesia mengalami peningkatan. Saat ini, pemerintah berusaha memajukan deteksi dini buat menekan angka kendala kanker di Tanah Air.

“Karena kian permulaan penyakit kanker terdeteksi, kian mudah ketersediaan obatnya, kian besar pula potensi sembuhnya,” tutup Siti.

mprlestari moerdijatkanker payudaraLoading...Hoegeng Awards 2025Baca cerita inspiratif calon polisi rujukan di siniSelengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *