Mobil

Penjualan Permulaan Tahun Lesu, Pemerintah Cari Terobosan Supaya Penduduk Mau Beli Mobil

Foto udara sejumlah kendaraan beroda empat terparkir di salah satu gudang biro kendaraan beroda empat gres di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024). Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Oktober 2024 jumlah total pemasaran kendaraan beroda empat gres domestik secara wholesales tercatat sebanyak 77.191 unit atau naik sebesar 6,2 persen dibandingkan September 2024, sementara untuk pemasaran ritel meningkat 1,5 persen atau bertambah 1.106 unit dibandingkan bulan sebelumnya tahun yang sama. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU
Ilustrasi pemasaran kendaraan beroda empat di Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Jakarta

Penjualan kendaraan beroda empat di permulaan tahun 2025 kembali lesu. Penurunan pemasaran kendaraan beroda empat pada Januari 2025 bahkan hingga dua digit.

Berdasarkan data pemasaran kendaraan beroda empat yang dibagikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pemasaran kendaraan beroda empat secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) pada Januari 2025 tercatat cuma sebanyak 61.849 unit. Angka itu turun dari perolehan Desember 2024 yg meraih 79.806 unit.

Baca juga: Daftar Merek Mobil Terlaris Januari 2025: BYD-Chery Kejar-kejaran

Padahal, pemasaran kendaraan beroda empat pada final 2024 sempat menampilkan tren konkret dengan pemasaran lebih dari 70 ribu unit per bulan. Jika daripada Desember 2024, pemasaran kendaraan beroda empat pada Januari 2025 turun 22,5 persen. Kalau daripada pemasaran bulan Januari 2024 yg meraih 69.758 unit, perolehan Januari 2025 turun 11,3 persen.

“Tentu dengan keadaan market yang melakukan lesu ini, kalian segala stakeholders tergolong pemerintah perlu mencari terobosan-terobosan agar pelanggan kembali dapat atau memiliki minat buat belanja otomotif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pidatonya di Opening Ceremony IIMS 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Menurut Agus, pemerintah tak tinggal membisu menyaksikan industri otomotif Indonesia yg lesu itu. Untuk itu, pemerintah menampilkan paket insentif untuk industri otomotif. Beberapa di antaranya yakni peran serta insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung Pemerintah bagi kendaraan beroda empat listrik produksi lokal, serta insentif pajak pemasaran atas barang glamor (PPnBM) ditanggung pemerintah buat kendaraan beroda empat hybrid. Mobil listrik dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40 persen memperoleh insentif PPN sebesar 10 persen. Sedangkan kendaraan beroda empat hybrid memperoleh insentif PPnBM 3 persen.

Baca juga: Penjualan Mobil Awal Tahun Lesu Lagi

“Ini salah satu kebijakan utama dari pemerintahan Bapak Presiden Prabowo, terbit paket stimulus ekonomi yang maksudnya buat mempertahankan daya beli penduduk tergolong mendukung sektor otomotif dan juga mendukung menuju transisi hijau,” kata Agus.

“Yang menawan tahun ini, perjuangannya cukup panjang, alhamdulillah alhasil pemerintah tentukan bagi menampilkan insentif kendaraan beroda empat hybrid. Jadi, pasti aku berharap atas kegiatan IIMS tahun ini bisa menumbuhkan kehendak kembali minat kandidat pelanggan bagi belanja otomotif,” sebutnya.

20D

Adu Penjualan Mobil di Indonesia vs Thailand, Siapa yg Menang?

20D

Adu Penjualan Mobil di Indonesia vs Thailand, Siapa yg Menang?


penjualan mobilindustri otomotiflesuinsentif pemerintahpasar otomotif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *