Pemerintah Gelar Operasi Pasar Besar-Besaran Akan Minggu Depan

Jakarta –
Pemerintah akan menggelar operasi pasar besar-besaran di seluruh Indonesia mulai minggu depan. Langkah ini selaku upaya bagi mengantisipasi lonjakan harga pangan selama periode Ramadhan hingga Idulfitri 2025.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan operasi pasar tersebut akan dimulai pada 24 Februari hingga simpulan Maret 2025. Pemerintah mulai gotong royong bareng BUMN dan swasta mudah-mudahan penduduk sanggup mendapatkan harga pangan pokok strategis yang bagus dan wajar.
“Bapak Mentan (Menteri Pertanian) tadi sampaikan bahwa perintah Bapak Kepala Negara buat menstabilkan dan juga menurunkan harga pangan. Operasi pasarnya nanti bukan hanya di Jakarta, tapi di semua Indonesia,” kata Arief dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
Baca juga: Toko Bakal Disegel Kalau Ketahuan Jual Pangan di Atas HET |
Arief menandakan dengan operasi pasar lewat Mobilitas Pangan Murah (GPM) ini akan ditangani saban hari akan 24 Februari. Adapun instansi yang terlibat, menyerupai Dinas Pangan, Dinas Perdagangan, dan Dinas Pertanian di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota serta Kantor Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian yg ada di 34 provinsi. Dengan operasi pasar ini, Arief menyebut harga dua komoditas pangan sanggup dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET).
“Operasi pasar itu senantiasa akan di bawah HET. Kita ingin bulan puasa, bulan pahala hingga Lebaran, penduduk mendapat harga yang baik, harga yang wajar, harga yg cocok dengan yang telah dikontrol pemerintah,” tambah Arief.
Lebih lanjut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga turut terlibat, menyerupai Perum Bulog, ID FOOD, serta PT Pos Indonesia yg memiliki jaringan 4.500 kantor se-Indonesia. Selain itu juga akan disokong oleh jaringan APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), PT Charoen Pokphand Indonesia, dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk serta 452 Kios Pangan di 31 provinsi dan 102 kabupaten/kota.
Terkait itu, pemerintah telah menegaskan sasaran kuantitas pangan pokok strategis yang mau digelontorkan dalam GPM bulan pahala tahun ini. Untuk minyak goreng MinyaKita total sebanyak 70 ribu kiloliter dengan pembagian Bulog 50 ribu kiloliter dan 20 ribu ton disalurkan oleh ID FOOD. Gula konsumsi akan didistribusikan total 50 ribu ton dari PTPN sebanyak 43 ribu dan ID FOOD 7 ribu ton.
Ad interim, bawang putih total 20 ribu ton akan dimasifkan oleh 21 pelaku usaha. Untuk daging kerbau beku total 19 ribu ton dari stok PT Mandiri 10 ribu ton dan PT PPI 9 ribu ton. Terakhir, beras sebanyak 100 ribu ton akan didistribusikan Bulog di seluruh Indonesia. Dengan begitu, secara keseluruhan total targetnya menjadi 189 ribu ton dalam bentuk gula, bawang putih, daging kerbau beku, dan beras, ditambah MinyaKita 70 ribu kiloliter.
“Untuk pengawasannya, nanti teman-teman Satgas Pangan Polisi Republik Indonesia diperlukan sanggup mengendalikan agar harganya sesuai dengan yg sudah ditetapkan. Tidak boleh ada harga yg lebih tinggi ketimbang harga acuan. Harga petani dan peternak pun dihentikan terusik dengan GPM ini. Kita tentukan itu bersama-sama,” terperinci Arief.
Simak juga Video ‘Mendes PDT Sebut 20% Aturan Dana Desa bagi Ketahanan Pangan’:
operasi pasarharga panganstabilisasi hargabadan pangan nasionalbumn